Kau, lagi –
lagi kau yang menghatui mimpi tidur dengan harapan bisa bertemu ku. Tidak
maksudku aku yang berharap bisa bertemu dirimu degan indah didalam tidurku
maksudku mimpi malamku, kenapa tidak di dunia nyataku, ya untuku kau hanya
hayalan fanaku yang selalu menghatui ku.
Aku sering berpapasan dengan mu namun
kaku lidahku tak tertahankan ketika menemuimu. Ah iya aku payah terlalu
terpesona dengan dirimu.
Bagaimana kabarmu
sekarang ya, aku ingat dulu kita sekelas bareng waktu kuliah kau nampak sangat
pendiam dan ceria. Beda dengan ku yang antusias dalam mengikuti setiap
pelajaran. Kamu itu lucu kadang diem
kadang nyapa temen sambil teriak – teriak. Sampe sekarang aku masih ingat kamu
loh, bahkan masih inget suara kamu. Ia suara lembut yang biasa kudengar saat
aku sedang asik mengobrol dengan teman ku di bangku depan.
Kita hanya
berkenalan sebagai teman kau yang membuat begitu kau yang masih teringat
masalalu mu. Atau terjebak dengan nostalgia dengan kekasih lamamu. Setiap kali
aku berusaha untuk masuk dalam hati mu. Kau selalu memberi jeda. Agar aku tak
melalukan hal yang sama seperti itu, lagi. Walau pun sebenarnya aku tak
menyukai caramu. Namun aku slalu berusaha mengikuti alur yang kau berikan untuk
menuju hati mu.
Kau ini
selalu mempunyai cara untuk menjauhiku dengan tak menyakiti ku. Setiap kali ku
ucap selamat pagi kau selalu membalas dan berhenti seperti itu saja. Aku sering
menyapa mu, tapi apa yang ku terima ?. kau
hanya pasif mebalas pesan ku. Pagi juga. lalu aku ucap kamu cantik sesekali,
mungkin waktu itu aku kesal karena kau yang tak merespon ku. Dan kau bilang
makasih. Dengan emot senyum seperti biasanya emot yang sering kamu berikan
kepada ku.
Bersambung.
إرسال تعليق