ENTAH SAMPAI KAPAN KU TUNGU DIRIMU #2


            Malam ini aku haya tertidur dan malamun. Entah apa yang akan trjadi aku telah jatuh cinta padanya namun dia sebentar lagi akan pergi, ah bodoh sekali aku dia tak akan pergi aku percaya dia adalah jodohku. Seusai aku fikirkan dia mengapa aku hanya rasakan kecewa rasakan kepedihan ya. Atau memang dia bukan untuk ku.

            Aku mencoba menghubungi nya setelah 2 hari aku tak bertemu nya. Hai lagi apa ?. ini pagi hari harus nya dia balas cepat, seperti biaasnya mana mungkin dia bangun siang. Ku tunggu hingga jam 12 siang, masih tidak ada jawaban.

Pikiran ku kalang kabut, aku kehilangan arah lupa jalan balik. Hah berlebihan memang untuk mu, namun sejujurnya ini yang benar – benar kurasakan.

            Aku telfon dia dan betapa kaget nya aku seorang laki – laki yang menjawab. Via nya ada ?. ucap ku menahan kesal. Oh ya ada ini siapa ya, ini edi. Oh edi. Temen kampus nya ya, iya. Via nya lagi mandi sebentar telfon lagi. Atau mau nitip pesen, oh iya boleh tau ini siapa yang angkat ? ucap ku dengan tenang. Oh ini gue diko pacar nya. Oh ia Cuma ngecek nomer aja. aku langsung putuskan sambungan telfon.

            Disini aku benar – benar tak tau apa yang harus aku lakukan. Apakah yang aku lakukan setelah ini terjadi. Mungkin tuhan harus memberhentikan hubungan ku dengan via sampai disini, kudengar dari suaranya diko memang lelaki yang lembut. Mungkin memang dia yang lebih baik dariku.

            Seiring hari yang berlalu hati yang kehilang. Kandang perih kurasa jika ku lihat foto – foto lucu ku dengan via. Dia memang gadis yang cantik periang dan energik, beruntung sekali diko bisa mendapatkan hati nya, atau aku yang memang tak pantas untuk dia. Ya ini bukan tentang keberuntungan ini cinta ada faktor kepantasan, keberanian dan ketulusan. Sampai di sini aku masih mengaharapkan nya. Jujur aku sangat mengiginkan nya tuhan berikan aku dia. Dengan segala mukjizat mu, atau tidak setidak nya berikan aku pengganti dia. Agar tak harus lama aku menahan perih di dada ini.

            Tak terasa waktu yang berjalan. Aku hanya tidur dan melamun. Sejak kuangkat telfon nya tadi ku harap itu hanya mimpi, ya benar itu hanya mimpi, dan perlahan ku hitung anak domba, dan kupejamkan mataku. 1 domba merah,2 domba putih dan seterusnya soal warna domba apa saja yang ku suka. Ya ritual yang biasa kulakukan sebelum tidur. Aku bahagia dengan banyak domba yang berwarna warni.

            Tak lama ku bangun dan ku ambil handphone benar saja via menghubungi ku hingga 5 kali. Aku senang namun sedih, kenapa dia tak memilih aku, kenapa dia memilih diko. Ya jelas saja diko adalah mantan nya yang sudah lama, sedang kan aku 1 bula saja belum. Namun hati ku masih tak kuat jika harus mengonteknya sekarang. Aku hanya perlu istirahat hingga besok nya hingga semua masalah berlalu.


            Dan ku kaharap hari ini hanya mimpi. Iya benar kau sangat cepat ambis keputusan via kau pikir aku hanya semata – mata menjadi teman dalam mengerjakan tugas mu. Teman saat kau jenuh. BERSAMBUNG

Post a Comment

أحدث أقدم