JANGAN LUPAKAN AKU KECEWA


Hai nama ku kece. Kamu boleh bilang aku kecewa.

Ada apa disini nampak dari nama saja suda membuat ku baper, atau yang biasa anak jaman sekarang bilang bawa perasaan, aku sedih dengan namaku. Namaku saja kecewa. Bagaimana hidupku nanti apa mungkin akan terus menerus kecewa.

Siang berganti sore, sore berganti malam. Senyum bernganti cium. Cium bergati peluk.

Namun aku teteap seperti ini. Namaku tak berubah mungkin juga ironi, monogomi ku atau trans hati ke kerinduan, atau prodavsoa, atau poligamai.

aku tak suka dengan poligami, karna aku perempuan jadi aku lebih memilih poliandri. Namun tidak untuk di relaita, mendua adalah keputusan sulit keputusan ekstrim bayangkan saja.

1 hati di bagi 2. Ini hati bukan bakso yang biasa nya di makan sama pasangan di malam minggu di tempat nya atau, di malam jumat di bungkus.

Kita dulu bersama selalu berjalan berdua, kamu bilang kamu sayang aku dan aku juga sama sampai akhirnya kamu bilang kita udah ga cocok bareng. Aku udah punya pengganti kamu, kamu boleh pergi dari aku, aku bukan pasangan yang baik buat kamu. Trus kita ga pernah nyapa lagi ga kaya dulu ketemu seminggu aja udah kangen lagi sekarang ketemu 1 detik aja udah emosi banget, kita berbeda saa ini.

Kita pernah ada satu sama lain, lalu kita tak ada. Menghilang pergi seperti waktu jadian nganterin pacar sampe depan rumah trus dia pamit pulang, dia pergi tapi rasanya masih ada yang ketinggalan.

Seperti rasa kecewa mereka bagian dari perasaan. Kita rasakan bahagia lalu rasakan kecewa.

Sampai di sini aku tau kenapa aku dinamakan kecewa. Agar aku tak merasakan kecewa, bukan. “Agar aku sadar tanpa adanya kecewa kita tak pernah tau rasanya bahagia”.



Post a Comment

أحدث أقدم