OCTA OCULUS HOLOA CLAUSE

Masuk di dunia perang antara Indonesia dan belanda. Ada apa dengan ini ada apa dengan semua ini.  Langit merah mana langit biruku ?, mana angina sejuku ? mana harapan dan ambisi ?, mana kebahagiaan ?, mana kekasih ku ?. Entah berapa lama harus ada di perputara diatas payung tempat berteduh sepasang kekasih yang tak saling mencintai. Ah tidak aku terhemapas ke dalam kenangan pahit dulu. Sepahit layak nya air turun dari langit jatuh di atas orang yang menagis patah hati. Bercampur dengan air mata. Ya air hujan mix air mata bersiaplah dengan tisu mungkin pilu akan tak bisadi hiraukan.

Bum !. apa ini apa ini bom waktu ah sudahlah, Bum !. Serbu! Ah tidak tolong prajurit teluka ambil bambu. Jangan kalah ini untuk anak cucu kita. Ingat merdeka atau mati. Sekalipun kita mati kita tidak akan mati sia – sia. Ah suara apa lagi ini ada cinta yang tak tersalurkan atau apa.
 
Aku hanya seorang octopus hidup di kalimalang di pinggir kota bekasi. Tidak punya hati tapi punya tagan banyak buat merasakan keperdihan di sampingku dan sekarang aku merasakan nya. Ada apa ini peperangan terjadi. Seorang anak kecil terlihat memegang eskrim di tangan nya namun eskrim panjang dengan selai strawberi. Tidak seperti orang lain banyak orang – orang kecapean lari – lari trus tidur.

Aku mau bunuh semuanya !. teriak anak kecil dengan selai stawberi.

Jangan nak ! seru bapak dengan badan kekar kulit hitam terbakar api cemburu. kenapa kamu tidak pulang ini bukan tempat mu. Kamu juga masih sepuluh tahun kan ini area perang, pulanglah kamu hebat dengat tanda merah di tongkat mu.

Diam pak apa bedanya umur ku dengan umurmu aku tau apa yang kulakukan. Tutur anak selai strawberi lalu berlari layaknya Naruto mengejar sauke.

Bum !.  Ah apa ini ada selai strawa beri di dadaku. Apakah aku mati ?. bapa itu datang di depan nya menghalangi peluru yang harus nya anak kecil itu terima. Bapa itu lemas. dia bialang “biarlah aku mati asal kau terus hidup nak !. teruslah lakukan yang menurut mu benar”.

Anak strawberi itu duduk muntah namun tidak di mulutnya tapi di matanya. Kelihatan nya air dari mata itu mengung kepedihan. Sebab aku bisa merasakan ya lewat sensor yang ada di tangan ku, ia itu air kepedihan.

Semua orang berteriak jendral gugur. Maju !!! di adengan ini orang – orang berlari anak stawberi itu duduk dengan jendral. Pak kenapa kamu tertidur sapa anak strawberi yang kini bukan hanya tongkatnya yang terkena selai straberi namun juga bapak dengan badan kekar kulit hitam terbakar api cemburu juga terkena selai stawberi. Namun bapak itu diam dengan bolong di jidat dan dadanya tembus ke hatinya dan merusak oragan cembrunya nya bekas peluru tentara musuh.

Anak itu bertanya apakah bapa itu akan tidur untuk selamanya ?. bagaimana perang yang ia pimpin bagai mana straegi perang. Apa mungkinaku yang harus memimpin perang ini.
“bersambung”

1 Komentar

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama