Baru saja kemarin kau datang di sini, memberikan cerita yang
selalu membuat ku bahagia, kau yang periang anggu dan mempesona. Kau gadis yang
lucu. Sampai sini aku masih ingat perkataan awal pertama kita jumpa. Kau yang pendiam
kulihat bolak balik di deapan ku. Dan ku tanya kamu mau kemana ?. raut wajah mu
yang bingung berubah seketika saat aku menanyakan itu kau terlihat sedikit lega
nampak nya muali dari situ kita kenal dan bertukar contact.
Aku mengenal mu. Bahkan
lebih dari itu aku bahkan jatuh cinta padamu walau pun hanya hitungan detik. Ya
aku memang terlalu cepat jatuh cintah pada wanita yang ramah dan anggun seperti
nya.
Malam hari ku kontak, perbincangan biasa seperti orang yang
baru kenal dan bertukar contac. Tadi sama siapa, mau ngapain, kenapa ga baren
temen, tinggal di mana. Dll.
Aku memang terbiasa dengan bertanya kepada orang yang
memberikan bantuan ya jadi lumrah saja untuk ku. Hanya saja kalo sampai
bertukar no handphone. Tak biasa. Mungkin hanya untuk orang yang ingin ku kenal
seperti lawan jenis. Seminggu berlalu aku intensif mengontak nya mulai dari
sedang apa ?, bagai mana kabarmu, dan pertanhyaan bisa yang mungkin dia bosan
jika melihat isi pesan ku karna cukup monoton. Tapi dia tetap membalas. Walau kadang
agak lama.
Singkat cerita 2 minggu berlalu aku mengatur waktu dengan nya
dan aku bilang aku akan meneraktir nya senin depan. “Ya ok bisa”, balas pesan
yang sangat baik untuk ukuran wanita yang biasa nya. Ketus dan menyebalkan.
Sampai harinya tiba kita sepakati. Singkat cerita kita seperti orang yang sudah
lama kenal dia memang periang. Makannan pun habis aku mengajak nya ke taman
kota, seiring dengan berjalan nya waktu aku semakin tertarik dengan nya. Dia
yang selalu memberi perhatian lebih mengajari ku tentang bagai mana kita harus
menjaga kesehatan, seperti mencuci tangan menggunakan sabun. Iya sabun kecil
yang ada di dalam tas nya.
Sampai ke tiga kalinya kita sering berjalan berdua. Entah
kenapa dia selalu sibuk dengan handphone nya, aku tanya kenapa ?. ternyata ada
cowok lain yang ngedeketin dia bahkan udah nembak dia. Tapi dia masih mikir –
mikir tentang nerima atau engga. Mulai kesal dan ingin supai ya dia tidak
menerimanya aku mulai bialang, uda gausah di pikirin dalam hati, “ada aku
kenapa kamu masih risih”.
Ia dia mantan ku, dia pengen balikan sama aku, aku bingung
dia baik banget sama aku. Ucap nya yang membuat langit seakan runtuh. Dengan
tegar “Oh, emang udah berapa lama pacaran
?” ucapku yang ku sesali akhirnya. Dari ucapan itu dia terus bicara
tentang mantan nya. Aku merasa menjadi orang terbodoh di dunia hari itu.
BERSAMBUNG
Posting Komentar